Judul : The 100 Year Old Man Who Climbed Out Of The Window
And Disappeared
Penulis : Jonas Jonasson
Penerjemah : Marcalais Fransisca
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : vi, Juni 2015
Tebal : viii + 508 hlm
ISBN : 978 602 291 018 3
“Saya rasa kalau anda pernah bertanya kepada diri sendiri, haruskah saya? jawabannya adalah ya! kalau tidak, bagaimana anda tahu
bahwa jawabannya adalah tidak?” (halaman 508).
Saya mengetahui buku ini pertama kali dari blog buku salah
satu teman saya. Pada saat itu saya tidak membaca resensinya, akan tetapi yang
pertama saya lihat adalah rating yang teman saya berikan untuk buku ini. Rating 5/5. Saya
langsung tertarik ingin membaca buku ini, menimbang teman saya juga menjadi
rujukan saya untuk bisa mendapatkan buku-buku yang menarik dan bagus untuk
dibaca dan dikoleksi. Tak cukup waktu lama saya selesai memaca buku ini. Saya sudah tidak sabar untuk mengetahui
isi buku ini! Hal biasa yang saya lakukan pertama kali ketika hendak
membaca buku adalah membaca terlebih dahulu biografi penulis yang biasanya
terletak di halaman belakang buku. Ternyata ada yang cukup menarik juga saya temukan di
halaman belakang buku ini, yaitu disertakan hasil wawancara dengan
penulis. Wah, Asyik! Setidaknya saya bisa mengetahui sedikit latar belakang
bagaimana penulis bisa memunculkan ide untuk menulis buku ini.
Jonas Jonasson
adalah penulis dan jurnalis berkebangsaan Swedia. Buku ini bercerita tentang kisah
hidup seorang Allan sejak kecil hingga menginjak usia seratus tahun. Kisah
hidup yang mengesankan. Perjalanan Allan yang diawali dari Swedia, negara
tempat dimana Allan berasal kemudian berkeliling dunia sekaligus bertemu dengan
tokoh-tokoh penting di dunia dengan modal awal keterampilannya saat berumur 13 tahun.
Namun yang membuat buku ini semakin menarik adalah kisah hidup Allan dan perjalanannya
yang dibumbui hal-hal lucu dan konyol. Allan Emmanuel Karlsson dilahirkan
dirumah dengan bantuan istri tetangga yang tidak terlalu berbakat dalam hal
perbidanan, tetapi memiliki status dalam masyarakat karena pada usia 9 tahun
wanita itu mendapat kehormatan membungkuk didepan Raja Karl XIV Johan, yang
juga teman Napoleon Bonaparte (Halaman 30).
Allan memulai karirnya di sebuah pabrik baja di Halleforsnas
Swedia. Allan ahli mencampurkan bahan-bahan seperti nitrogliseri, nitrat
selulosa, amonium nitrat, sodium nitrat, sekam, dan dinitrotoluen. Di pabrik itu Allan berteman dengan Esteban, rekan kerjanya yang berkebangsaan
Spanyol. Sampai pada saat Esteban berencana pulang ke kampung halamannya, di Spanyol,
perjalanan Allan diluar negeri pun dimulai. Swedia – Spanyol - New York – Cina
– Teheran – London - Uni Soviet –Bali - Swedia. Kisah demi kisah Allan saat berada di negara-negara tersebut dengan sangat
menarik termasuk saat Allan berada di Indonesia, tepatnya di Bali. Pada usia
Allan yang ke seratus tahun, Allan memulai kembali perjalanan menariknya dengan
melarikan diri pada saat ulang tahunnya yang ke seratus dengan melompati
jendela kamarnya di salah satu rumah lansia di Swedia. Wali kota salah satu kota di swedia berencana
akan hadir ke perayaan ulang tahunnya, bahkan pers akan meliput. Allan bahkan berteman dengan presiden Amerika
dan tiran Rusia. Siapakah Allan? temukan jawabanmu sendiri ya ^_^.
Saya menyukai
buku ini, pesan-pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca dibungkus
melalui kisah yang lucu beserta kejadian konyol yang cerdas sekaligus keren! Melalui buku ini, penulis ingin menyampaikan kritik
atas kondisi negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Buku ini sarat akan
pesan bagi pembaca. Salah satu hal yang bisa menambah wawasan pembaca awam
seperti saya dari buku ini adalah kenyataan tentang dunia politik dan
keberadaan agen-agen rahasia. Politik bukanlah topik kesukaan Allan, tidak sama
sekali. Politik itu seperti balas dendam, satu hal akan diikuti hal lain
sehingga yang buruk menjadi lebih buruk dan yang lebih buruk akan menjadi
paling buruk (halaman 89).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar