19 September 2016

The 100 Year Old Man Who Climbed Out Of The Window And Disappeared



Judul : The 100 Year Old Man Who Climbed Out Of The Window And Disappeared
Penulis : Jonas Jonasson
Penerjemah : Marcalais Fransisca
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : vi, Juni 2015
Tebal : viii + 508 hlm
ISBN : 978 602 291 018 3

“Saya rasa kalau anda pernah bertanya kepada diri sendiri, haruskah saya? jawabannya adalah ya! kalau tidak, bagaimana anda tahu bahwa jawabannya adalah tidak?” (halaman 508).

Saya mengetahui buku ini pertama kali dari blog buku salah satu teman saya. Pada saat itu saya tidak membaca resensinya, akan tetapi yang pertama saya lihat adalah rating yang teman saya berikan untuk buku ini. Rating 5/5. Saya langsung tertarik ingin membaca buku ini, menimbang teman saya juga menjadi rujukan saya untuk bisa mendapatkan buku-buku yang menarik dan bagus untuk dibaca dan dikoleksi. Tak cukup waktu lama saya selesai memaca buku ini. Saya sudah tidak sabar untuk mengetahui isi buku ini! Hal biasa yang saya lakukan pertama kali ketika hendak membaca buku adalah membaca terlebih dahulu biografi penulis yang biasanya terletak di halaman belakang buku. Ternyata ada yang cukup menarik juga saya temukan di halaman belakang buku ini, yaitu disertakan hasil wawancara dengan penulis. Wah, Asyik! Setidaknya saya bisa mengetahui sedikit latar belakang bagaimana penulis bisa memunculkan ide untuk menulis buku ini. 

Jonas Jonasson adalah penulis dan jurnalis berkebangsaan Swedia. Buku ini bercerita tentang kisah hidup seorang Allan sejak kecil hingga menginjak usia seratus tahun. Kisah hidup yang mengesankan. Perjalanan Allan yang diawali dari Swedia, negara tempat dimana Allan berasal kemudian berkeliling dunia sekaligus bertemu dengan tokoh-tokoh penting di dunia dengan modal awal keterampilannya saat berumur 13 tahun. Namun yang membuat buku ini semakin menarik adalah kisah hidup Allan dan perjalanannya yang dibumbui hal-hal lucu dan konyol. Allan Emmanuel Karlsson dilahirkan dirumah dengan bantuan istri tetangga yang tidak terlalu berbakat dalam hal perbidanan, tetapi memiliki status dalam masyarakat karena pada usia 9 tahun wanita itu mendapat kehormatan membungkuk didepan Raja Karl XIV Johan, yang juga teman Napoleon Bonaparte (Halaman 30). 

Allan memulai karirnya di sebuah pabrik baja di Halleforsnas Swedia. Allan ahli mencampurkan bahan-bahan seperti nitrogliseri, nitrat selulosa, amonium nitrat, sodium nitrat, sekam, dan dinitrotoluen. Di pabrik itu Allan berteman dengan Esteban, rekan kerjanya yang berkebangsaan Spanyol. Sampai pada saat Esteban berencana pulang ke kampung halamannya, di Spanyol, perjalanan Allan diluar negeri pun dimulai. Swedia – Spanyol - New York – Cina – Teheran – London - Uni Soviet –Bali - Swedia. Kisah demi kisah Allan saat berada di negara-negara tersebut dengan sangat menarik termasuk saat Allan berada di Indonesia, tepatnya di Bali. Pada usia Allan yang ke seratus tahun, Allan memulai kembali perjalanan menariknya dengan melarikan diri pada saat ulang tahunnya yang ke seratus dengan melompati jendela kamarnya di salah satu rumah lansia di Swedia. Wali kota salah satu kota di swedia berencana akan hadir ke perayaan ulang tahunnya, bahkan pers akan meliput. Allan bahkan berteman dengan presiden Amerika dan tiran Rusia. Siapakah Allan? temukan jawabanmu sendiri ya ^_^. 

Saya menyukai buku ini, pesan-pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca dibungkus melalui kisah yang lucu beserta kejadian konyol yang cerdas sekaligus keren! Melalui buku ini, penulis ingin menyampaikan kritik atas kondisi negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Buku ini sarat akan pesan bagi pembaca. Salah satu hal yang bisa menambah wawasan pembaca awam seperti saya dari buku ini adalah kenyataan tentang dunia politik dan keberadaan agen-agen rahasia. Politik bukanlah topik kesukaan Allan, tidak sama sekali. Politik itu seperti balas dendam, satu hal akan diikuti hal lain sehingga yang buruk menjadi lebih buruk dan yang lebih buruk akan menjadi paling buruk (halaman 89).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar