Judul : Pola Makan Rasulullah
Penulis : Prof. Dr. Abdul
Basith Muhammad as-Sayyid
Penerjemah : M. Abdul Ghoffar dan H.M Iqbal Haetami, Lc.
Penerbit : Almahira
Cetakan : Pertama
Tahun Terbit : September, 2006
Tebal : xvi + 286 hlm
ISBN : 979 2582 14 2
Masalah kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Mengingat pemicu penyakit yang sangat dekat disekitar kita, baik dari pencemaran
lingkungan maupun dari faktor keturunan. Contoh penyakit yang paling nyata
dari pencemaran lingkungan adalah asap rokok. Selain itu, kebiasaan dari pola
makan yang salah juga dapat menjadi pemicu terjadinya penyakit. Oleh karena
itu, kita seharusnya mulai kembali memperhatikan kebiasaan pola makan kita. Buku
ini hadir untuk menjadi pengingat bagi kita, khususnya setiap muslim untuk
kembali membenahi pola makan dengan cara mengikuti pola makan Rasulullah saw.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu, … (QS. Al Ahzab: 21)
Rasulullah saw mengajarkan bagaimana makan dan minum yang
baik yang tidak sekedar mengenyangkan akan tetapi juga menyehatkan sekaligus
menyembuhkan dengan memperhatikan kehalalan dan gizi yang ada di dalam makanan
yang kita makan. Selain berisi penjelasan makanan sehat berkualitas menurut
al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw, di dalam buku ini juga diberikan
pembahasan, saran dan nasihat dari sisi kedokteran ataupun dari
penelitian-penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Mengingat bahwa penulis buku
ini adalah seorang pakar kedokteran dan biofisika. Sehingga kita tidak salah
memilih informasi mengenai kesehatan yang banyak beredar pada
masa ini. Semoga kita bisa lebih bijaksana dalam
menyerap dan menyebarkan informasi. Hati-hati juga pada ahli herba jadi-jadian. Berbagai
macam herbal yang disebutkan di dalam hadits-hadits Rasulullah saw sebaiknya
dosis dan takarannya dikembalikan kepada para ahli dibidangnya, dalam hal ini
dokter, apoteker, dan ahli gizi serta para ahli yang berpengalaman. Terkadang
obat untuk penyakit tertentu justru bisa jadi racun bagi penyakit lainnya. Tiap-tiap
orang yang memiliki keluasan ilmu, pada saat yang sama adalah orang awam dalam
urusan yang ia tidak miliki pengetahuan sama sekali (M. Fauzil Adhim).
Buku ini dimulai dengan menjelaskan mengenai makanan yang
seimbang, aturan makan, dan porsi makanan yang baik. Kemudian dilanjutkan
penjelasan mengenai menu makanan apa saja yang baik serta kandungan-kandungan
gizi yang terdapat di dalam makanan, menu makanan bagi wanita hamil, ibu
menyusui dan lanjut usia. Penulis juga menyertakan cara meramu makanan supaya
bisa dikonsumsi dan dijadikan obat oleh orang yang sedang mengidap penyakit
serta beberapa teknik pemijatan tulang untuk meringankan/ menyembuhkan
penyakit. Kita juga tidak bisa memungkiri terdapat efek samping baik itu dari obat kimia maupun obat herbal. Oleh karena itu,
penulis buku ini menghendaki zat-zat yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan
berinteraksi secara perlahan dan alami terhadap tubuh manusia. Karena satu
tumbuhan saja terkadang mengandung sejumlah zat aktif yang saling bekerja sama
dalam menyembuhkan penyakit (halaman 3). Hindari makan-makanan instan yang
mengandung bahan-bahan pengawet, penyedap, pewarna dan zat-zat kimia yang
berbahaya. Pada buku ini disebutkan beberapa bahan-bahan tersebut yang biasa
digunakan dan ditambahkan pada sebuah makanan. Mengonsumsi serat secara
kontinu. Konsumsi makanan yang beraneka ragam dan seimbang yang memang
dibutuhkan tubuh, sehingga daya tahan tubuh kuat melawan virus dan penyakit.
Seimbang artinya makan sesuai porsi dan kebutuhan, tidak menghilangkan hak yang
harus diterima oleh tubuh dan tidak berlebih-lebihan.
Penyakit
juga bisa muncul melalui proses/ cara memasak makanan, penulis menyarankan untuk
menghindari makanan yang dibakar atau digoreng serta makanan yang dimasak
berulang kali karena dapat mengeluarkan zat-zat yang dapat memicu terjadinya
kanker (halaman 331-332). Demikianlah, makanan bisa menjadi penyebab terjadinya
penyakit sekaligus pembasmi penyakit. Bergantung kepada kebiasaan pola makan
kita. Kesehatan bagi manusia mencakup akal, roh, dan tubuh. Oleh karena itu,
program menuju hidup sehat harus mencakup ketiga unsur tersebut (halaman 265).
Sehingga selain pola makan, kesehatan juga dicapai dengan memperhatikan sisi
mental-spiritual kita, seperti meminimalisir kecemasan, kendalikan amarah
ataupun hal-hal yang bisa menyebabkan saraf menjadi tegang, melakukan aktivitas
yang menyenangkan, membiasakan olahraga dan
menikmati lantunan ayat-ayat al-Qur’an. Menurut saya buku ini cukup bagus untuk
dijadikan salah satu rujukan kita (umat muslim khususnya) untuk mengingat kembali
aturan dan gaya hidup yang diajarkan oleh Rasulullah saw, terutama tentang
kebiasaan pola makan. Namun, sayangnya di dalam buku ini masih banyak merujuk pada hadis yang sanadnya lemah (daif).
“Dua nikmat yang banyak orang tertipu oleh keduanya,
kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari dan at-Tirmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar