17 September 2016

Filososfi Kopi



Judul : Filosofi Kopi
Penulis : Dee Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : xv, Juni 2015
Tebal : xiv + 142 halaman
ISBN : 978 602 8811 61 3

Sudah lama saya penasaran dengan buku ini, bersyukur akhirnya kesampaian untuk membacanya. Salah satu daya tarik saya membaca buku ini adalah karena saya menyukai kopi. Tentu ada alasan lain yang membuat saya tertarik membaca buku ini, yaitu saya ingin mengetahui bagaimana gaya bercerita dee.
 
Filosofi Kopi bercerita tentang ben, seorang penggemar amat sangat dengan kopi. Mengapa saya katakan 'penggemar amat sangat' ? karena kecintaan ben terhadap kopi bahkan membuatnya tur kopi ke eropa! Sy ..?? Baru sebatas minum kopi yang bungkusan..heehee.. Seperti yang dikatakan oleh salah satu tokoh penikmat kopi di dalam buku ini bahwa kopi itu sudah seperti jamu sehat setiap hari. Kopi mampu menghasilkan reaksi macam-macam, bikin seger, bikin sabar, bikin tenang, dan bikin kangen (halaman 22). Namun sesempurna apapun kopi, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tidak mungkin disembunyikan. Kedai kopi ben yang idealis. Ben, memilah dan memilih furnitur untuk kedai kopinya sambil menghirup kopi dan merasa-rasa dengan instingnya, apakah furnitur itu cukup sejiwa dengan pengalamannya minum kopi (halaman 3). Akan tetapi, yang benar-benar istimewa adalah pengalaman ngopi-ngopi yang diciptakan Ben. Dia tidak sekedar meramu, mengecap rasa, akan tetapi juga merenungkan kopi yang dia buat. Ben menarik arti, membuat antologi, hingga terciptalah satu filosofi untuk setiap jenis ramuan kopi.

Salah satu kartu filosofi kopi ben adalah bertuliskan "Kopi yang anda minum hari ini: Ben's Perfecto artinya sukses adalah wujud kesempurnaan hidup" (halaman 13). Sampai pada akhirnya ben menemukan kopi tiwus yang diracik oleh seorang petani kopi di salah satu desa yang berada di jawa tengah, sehingga tercipta kartu filosofi kopi ben yang terbaru bertuliskan, "Kopi yang anda minum hari ini: Kopi Tiwus artinya walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya." Bagi saya, walau tidak ada yang sempurna dalam hidup ini, namun berkumpul bersama keluarga, teman, dan sahabat masih bisa disempurnakan sambil minum kopi. Akankah jua kopi mampu mendatangkan kebersamaan yang menjadi salah satu pemandangan yang begitu indah yang tidak selamanya ada? 

Secara keseluruhan, saya suka gaya bercerita dee walaupun pada beberapa kumpulan cerita di dalam buku ini cukup lama saya memahami makna-makna tersirat dalam kalimat-kalimat. Butuh jeda untuk memahaminya. Meskipun demikian, hal ini justru membuat saya penasaran dengan tulisan-tulisan dee yang dimuat pada judul-judul buku dee yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar